Sejarah DreamTheater

Setelah menemukan anggota baru, Dream Theater tidak segera mulai bekerja pada materi baru. Fans di seluruh dunia, yang tergabung di YtseJam Mailing List (bentuk komunikasi yang paling populer antara penggemar Dream Theater pada saat itu), mulai memberikan tekanan pada band untuk segera merilis ulang lagu "A Change of Seasons", yang telah ditulis pada tahun 1989 dan dimaksudkan untuk menjadi bagian dari album Images and Words, (tetapi dengan durasi hampir 17 menit, dianggap terlalu panjang untuk penempatan album studio), yang telah sering dimainkan secara live, dan terus merevisinya pada tahun-tahun menjelang 1995.

Petisi ini berhasil, dan band masuk ke "BearTracks Studios" di New York pada Mei 1995 untuk menulis ulang dan merekam lagu yang akhirnya menjadi 23 menit panjangnya, dengan Derek Sherinian yang memberikan kontribusi signifikan terhadap lagu tersebut. Band ini merilis "A Change of Seasons" sebagai EP bersama dengan koleksi lagu penutup dari pertunjukan live yang direkam di Ronnie Scott Jazz Club di London awal tahun 1995.

Judul lagu, direkam di BearTracks Studios di New York, termasuk sampel audio dari film "Dead Poets Society" tahun 1989 dan kutipan dari puisi Robert Herrick, "To the Virgins, to Make Much of Time". Pada awalnya akan dirilis pada tahun 1992 dalam album Images and Words. Lirik ditulis oleh drummer Mike Portnoy, tidak terinspirasi oleh film, melainkan oleh kematian ibunya. A Change of Seasons juga merupakan album pertama Dream Theater yang menampilkan Derek Sherinian pada keyboard.



A Change of Seasons adalah album mini yang diproduseri oleh David Prater, Dream Theater. Daftar lagu yang ada di dalam album ini adalah :

  1. A Change of Seasons
  2. Funeral for a Friend/Love Lies Bleeding
  3. Perfect Strangers
  4. Led Zeppelin Medley
  5. The Big Medley

Setelah menjalankan konser singkat dan istirahat sejenak, band ini merilis CD Natal khusus melalui fans club resmi mereka, yang terdiri dari trek langka yang direkam pada awal-awal tahun band ini. Mereka terus merilis sebuah CD fans club baru setiap Natal sampai tahun 2005.

Sementara itu, ada beberapa perubahan pada EastWest, dan penghubung utama Dream Theater pada label dipecat. Akibatnya, tim baru di perusahaan tidak terbiasa berhubungan dengan Dream Theater, dan mereka menekan Dream Theater untuk menulis sebuah album yang lebih mudah didengar. Pada pertengahan 1997, mereka masuk studio untuk menulis album berikutnya. Selain menekan band untuk mengadopsi suara yang lebih menjual, EastWest merekrut penulis/produser Desmond Child agar bekerja sama dengan Petrucci untuk memoles lirik lagu "You or Me". Seluruh anggota band menulis ulang lagu, dan Desmond Child juga memunculkan dampak yang nyata pada album, dengan pergeseran ke arah komposisi yang lebih "radio-friendly".

Dream Theater telah menulis materi hampir dua CD, termasuk lanjutan untuk Images and Words "Metropolis-I: The Miracle and The Sleeper" yang panjangnya hampir 20 menit. Pihak label, bagaimanapun juga tidak mengizinkan peluncuran album ganda karena merasa bahwa durasi 140 menit tidak akan diterima dengan baik oleh masyarakat umum. James LaBrie juga merasa bahwa CD harus satu disk. Lagu-lagu yang tidak terpakai kemudian dirilis di YtseJam Records dengan judul Falling into Infinity Demos.

Materi yang terpakai, dirilis sebagai album Falling into Infinity, yang menerima sambutan beragam dari fans yang lebih akrab dengan suara band sebelumnya. Sementara album ini terdengar kurang progresif. Trek seperti "Hollow Years" dan "You Not Me" membawa nuansa baru pada lagu Dream Theater. Secara keseluruhan, album ini menuai kekecewaan. Meskipun Portnoy tidak berbicara secara terbuka pada saat itu, ia kemudian mengungkapkan dalam DVD dokumenter 5 Years in a Livetime pada tahun 2004, bahwa ia telah begitu putus asa selama periode tersebut dan dia telah menganggap Dream Theater bubar sama sekali.

Selama "Touring into Infinity" ke Eropa, dua konser telah direkam untuk album live berjudul Once in a LIVEtime, di Perancis dan Belanda. Album ini dirilis sekitar 1998 hampir bersamaan dengan rilis video 5 Years in a Livetime, yang meliputi tahun dari kepergian Kevin Moore hingga promo tur Falling into Infinity.

Pergantian vokalis James LaBrie dan Images and Words 1991–1993

Setelah kepergian Dominici, Dream Theater mengadakan audisi penyanyi dan menulis materi untuk album berikutnya. Dalam pencarian mereka untuk posisi vokalis, diikuti lebih dari 200 orang, di antaranya mantan vokalis Fates Warning John Arch. John akhirnya memutuskan bahwa komitmen pribadinya yang lebih penting, dan ia memilih untuk tidak bergabung dengan band. Pada pertengahan 1990, di sebuah acara di New York, Dream Theater memperkenalkan Steve Stone sebagai penyanyi baru mereka. Mereka telah berhasil merekam sebuah demo dengannya. Steve Stone hanya melakukan satu pertunjukan live dengan mereka, yang berakhir malapetaka, dan dipecat segera. Mereka mengatakan ia terlalu sering bergerak mengelilingi panggung dengan cara yang agak aneh, tampaknya melakukan kesan buruk bagi Bruce Dickinson. Ia sering berteriak "Scream for me Long Beach!" (yang sering Bruce Dickinson teriakan selama pertunjukan live nya) beberapa kali sepanjang acara, meskipun mereka tampil di Bayshore. Ini adalah lima bulan sebelum Dream Theater memainkan pertunjukan lain. Sampai tahun 1991, band ini tetap fokus dalam upaya untuk mencari vokalis dan menulis lagu. Selama periode ini mereka menulis sebagian besar materi yang akan menjadi album Images and Words (1992).

charlie dominici


James LaBrie


Pada bulan Januari 1991, Kevin James LaBrie, dari band glam metal Winter Rose, terbang dari Kanada ke New York untuk ikut audisi. James LaBrie melakukan audisi tiga lagu dengan band, dan segera dikontrak untuk mengisi posisi vokalis. Setelah direkrut, LaBrie memutuskan untuk menghilangkan nama depannya untuk menghindari kebingungan dengan Kevin lainnya di band, (Kevin Moore). Selama beberapa bulan, band ini kembali ke mengadakan konser (masih kebanyakan sekitar New York). Derek Shulman dari Atco Records (sekarang EastWest), sebuah divisi dari Elektra Records, menawarkan kontrak untuk tujuh album berdasarkan tiga lagu demo (yang kemudian dibuat sebagai "The Atco Demo" melalui fan club Dream Theater).

Album pertama yang direkam dibawah kontrak label rekaman baru mereka adalah Images and Words (1992). Untuk promosi, label merilis singel dan video klip untuk lagu "Another Day", tapi tidak membuat dampak komersial yang signifikan. Lagu "Pull Me Under", tanpa promosi terorganisasi dari band atau label mereka, berhasil diputar di radio. Sebagai tanggapan, ATCO membuatkan video klip untuk "Pull Me Under", yang sering diputar di MTV. Sebuah video klip ketiga diproduksi untuk "Take the Time", tapi tidak berhasil seperti "Pull Me Under".

Keberhasilan "Pull Me Under", dikombinasikan dengan tur tanpa henti di seluruh Amerika Serikat dan Jepang, menyebabkan Images and Words mencapai sertifikasi gold di Amerika dan status platinum di Jepang. Sebuah tur di Eropa digelar pada tahun 1993, termasuk sebuah pertunjukan di "London's Marquee Club", yang direkam dan dirils sebagai album live pertama band, Live at the Marquee. Selain itu, sebuah video kompilasi konser mereka Di Jepang (dicampur dengan dokumenter rekaman dan tahap tur dibelakang panggung) dirilis sebagai Images and Words: Live in Tokyo.

Jordan Rudess dan Metropolis Pt. 2: Scenes from a Memory (1999-2000)

Pada tahun 1997, Mike Varney dari Magna Carta Records mengundang Mike Portnoy untuk membentuk sebuah "band supergrup progresif" untuk menciptakan sebuah album, dan ini menjadi yang pertama dalam serangkaian panjang proyek sampingan untuk anggota Dream Theater. 

Mike Portnoy (lahir di Long Beach, Long Island, New York, 20 April 1967. Mike Portnoy atau yang bernama asli Michael Stephen Portnoy ini pernah meraih beberapa penghargaan utama sebagai penabuh drum terbaik menurut beberapa versi termasuk 23 kali menjadi juara versi Majalah Modern Drummer

Portnoy mengaku dirinya belajar drum secara otodidak, meskipun ia mengambil kelas musik di SMA. Selama periode itu ia mulai bermain di band-band lokal, dua di antaranya (Rising Power dan Inner Sanctum) telah merekam dan merilis album independen

Anggota band Dream Theater terdiri dari Mike Portnoy pada drum, John Petrucci pada gitar, Tony Levin pada bass, dan Jordan Rudess pada keyboard, yang telah selesai dengan Dixie Dregs. Band ini diberi nama Liquid Tension Experiment, dan akan menjadi media bagi Portnoy dan Petrucci untuk mendekati Jordan Rudess agar mau bergabung dengan Dream Theater. Pada tahun 1999, ia menerima tawaran untuk menjadi keyboardist permanen Dream Theater, menggantikan Derek Sherinian.

 Jordan Rudess dan Metropolis

Jordan Rudess


Rudess lahir pada tahun 1956. Pada saat kelas dua, dia sudah diakui oleh gurunya dalam bermain piano dan segera diberi tutor profesional. Saat usia sembilan tahun, ia memasuki "Juilliard School of Music Pre-College Division" untuk pelatihan piano klasik, tetapi saat akhir remaja dia semakin tertarik pada synthesizer dan musik rock progresif. Ia menentang nasihat orang tua dan tutornya, dan berpaling dari piano klasik untuk mencoba menjadi keyboardis rock progresif solo

Dengan anggota baru lagi, Dream Theater mulai menulis dan merekam album berikutnya di BearTracks Studio. Sebagai hasil ultimatum dari Portnoy, label memberi band kebebasan untuk berkreasi. Band ini mulai menindak lanjuti "Metropolis-Part 2", yang telah ditulis selama sesi Falling into Infinity tetapi tidak dimasukkan pada album itu. Mereka memutuskan untuk memperluas lagu dari 20 menit menjadi album konsep yang lengkap, dengan cerita berputar di sekitar tema-tema seperti reinkarnasi, pembunuhan dan pengkhianatan. Pada tahun 1999, Metropolis Pt. 2: Scenes from a Memory dirilis. yang dipuji sebagai masterpiece band, meskipun hanya mencapai Nomor 73 di chart album Amerika Serikat.

Tur dunia Metropolis 2000 adalah tur terbesar mereka sampai saat ini, dan menghabiskan waktu lebih dari satu tahun. Konser mencerminkan aspek teatrikal dari album, dengan paruh pertama dari setiap acara yang terdiri dari seluruh lagu dari album Scenes From a Memory disertai dengan sebuah film yang menunjukkan bagian cerita yang diproyeksikan ke layar video di belakang panggung. Pada tur terakhir di Amerika Utara, tepatnya di Roseland Ballroom, New York City, difilmkan dan dirilis pada awal tahun 2001 sebagai rilis DVD pertama band, Metropolis 2000: Scenes from New York, yang bersertifikat Gold di Amerika Serikat pada 8 November 2002. Band ini juga merilis seluruh acara pada live CD Live Scenes from New York.

Six Degrees of Inner Turbulence Dream Teather (2001–2002)

Dream Theater sekali lagi memasuki BearTracks Studios untuk merekam album studio keenam mereka. Empat tahun setelah mereka pertama kali mengajukan petisi ke EastWest untuk memungkinkan mereka merilis album ganda, mereka akhirnya mendapat kesempatan dengan Six Degrees of Inner Turbulence. CD pertama terdiri dari lima lagu berdurasi 7-13 menit, dan disc kedua yang berisi lagu berdurasi 42 menit, yang menjadi lagu terpanjang yang pernah ditulis oleh Dream Theater. Banyak dari melodi lagu dan tema musik yang berasal dari sepotong instrumental, ditulis oleh Rudess, yang pada akhirnya menjadi lagu "Overture". Tema tersebut kemudian diperluas oleh anggota band untuk membentuk masing-masing bab dalam sebuah cerita yang utuh.

Six Degrees of Inner Turbulence Dream Teathe


Six Degrees of Inner Turbulence diterima dengan baik oleh para kritikus dan pers. Yang menjadikan album ini paling dipublikasikan sejak album Awake, memulai debutnya di tangga lagu Billboard di urutan ke 46 dan tangga lagu Billboard Internet di urutan pertama

Six Degrees of Inner Turbulence adalah album studio keenam oleh band progresif Dream Theater, dirilis sebagai album ganda pada tanggal 29 Januari 2002 oleh Elektra Records. "Six Degrees of Inner Turbulence" adalah album Dream Theater kedua setelah album mini A Change of Seasons yang judul albumnya dijadikan sebagai judul lagu.

Album ini adalah jenis album konsep, di mana lima lagu yang ada pada disk pertama mengeksplorasi tema yang berbeda dari perjuangan seumur hidup, seperti alkoholisme, kehilangan iman, isolasi diri, kesucian hidup dan kematian.

Daftar Lagu didalam album Six Degrees of Inner Turbulence :
  1. Overture
  2. About to Crash
  3. War Inside My Head
  4. The Test That Stumped Them All
  5. Goodnight Kiss
  6. Solitary Shell
  7. About to Crash (Reprise)
  8. Losing Time/Grand Finale
Lirik lagu tidak terfokus pada satu subyek tertentu, tetapi menggambarkan masing-masing dari enam orang (disebut sebagai "Six Degrees"). Masing-masing orang tersebut menderita cacat mental yang berbeda, dan keenamnya dijelaskan dalam lirik. Bagian pertama, "Overture", adalah instrumental, yang berarti tidak menggambarkan cacat mental ini, dan lirik untuk bagian ketujuh, "About to Crash (Reprise)", menggambarkan orang yang sama dari bagian kedua, "About to Crash", tetapi dari sudut pandang yang berbeda (lihat analisis di bawah ini). Meskipun ada banyak ketukan khas yang berubah dalam lagu, sebagian besar tema berkutat pada 7/4 ("About to Crash", "Solitary Shell"), 13/8 ("The Test That Stumped Them All"), 6/8 ("Grand Finale").

Sejarah Singkat Band Tipe-X

Tipe-X dibentuk pada tanggal 10 September 1995 (dengan nama Head Master). Saat ini Tipe-X terdiri dari 6 personel yaitu Tresno Riadi (vokal), Micky (bass), Yoss (gitar), Arie Hardjo (drum), Billy (gitar), dan Anto (trombone).

Sejarah Singkat Band Tipe-X


Tipe-X dibentuk pada September tahun 1995, semula kelompok ini menggunakan nama Headmaster sebagai nama band, namun mereka akhirnya memilih nama tipe-X karena untuk memudahkan orang mengingat. Grup ini beranggotakan Tresno (Vokal), Micky (Bass), Yoss (Gitar), Billy (Gitar), Arie (Drum) dan Anto (Trombone). Semula mereka memainkan lagu - lagu grup luar seperti Voodoo Glow Skull, Operation Ivy & mighty-mighty bosstone, namun akhirnya mereka mengganti dengan membawakan lagu-lagu ciptaan mereka sendiri.

Festival - festival musik hingga panggung - panggung underground di Jakarta & sekitarnya mereka jajal, Mereka juga pernah menjadi salah satu juara favorit Festival Musik Alternatif di Menteng tahun 1995. Mereka akhirnya membuat beberapa demo lagu, lalu tipe-X berinisiatif mengirimkan demo lagu `Frustasi` ke acara Ekspresi Indosiar dan ditayangkan. Mereka juga mengirimkan demo lagu Bebas Pusing ke acara IndieLapan radio Prambors dan masuk peringkat lima. Setelah itu tawaran manggung pun semakin banyak.

Ketika lagu - lagu ciptaan mereka sudah terekam sekitar 10 lagu, tipe-X pun mulai mencoba memasukkan demo lagu ke major label. Mereka ingin menawarkan konsep SKA versi tipe-X dan rencananya jika tidak diterima, mereka akan menempuh jalan Indie Label. Mereka tidak menyangka musik tipe-X akhirnya tembus juga ke industri rekaman pada awal akhir dekade 90an.

Untuk memperbaiki kualitas debut album tipe-X mengaransemen kembali beberapa lagu - lagu yang pernah mereka bikin, semula mereka menjagokan lagu Frustasi dan Bebas Pusing, ternyata Pops selaku produser lebih memilih lagu Genit yang justru dibikin secara mendadak. Debut album tipe-X berjudul "SKA Phobia" akhirnya Rilis pada bulan Juni 1999 dan beredar dipasaran lewat label rekaman Pops Musik di bawah Aquarius Musikindo selaku distributor. Hingga saat ini tipe-x telah mengeluarkan 6 album, diantaranya: Ska Phobia 1999, Mereka Tak Pernah Mengerti 2001, Super Suprise 2003, Discography Hitam Putih 2005, Album the best A Journey 2007, dan Festival Perasaan 2009 di bawah naungan Michelin Records.

Berbekal pengalaman manis dan pahit mereka, kini Tipe-X merilis single terbaru yang berjudul "Boyband" di bawah bendera OFFBEAT MUSIC INDONESIA sebagai label dan management mereka. Single ini adalah sebuah single pembuka untuk album ke-7 mereka, SEVEN yang dirilis tahun 2012 juga oleh OFFBEAT MUSIC INDONESIA. Tipe-X berharap album terbaru mereka dapat memuaskan kerinduan X-Friends (penggemar Tipe-X) di seluruh Indonesia.

Setelah lama vakum dari dunia hiburan, Tipe-X kembali hadir dengan mengeluarkan album baru mereka. Dengan lagu andalan Boyband dalam album Seven (2012), Tipe-X menghadirkan musik terbaru mereka. Dengan kombinasi berbagai jenis musik. Di album ketujuh ini, Tipe-X menemukan pengganti Adi, yaitu Arie Hardjo yang merupakan mantan drummer band rock, U'Camp. Arie bergabung dengan Tipe-X setelah beberapa kali tampil dalam tur dan konser bersama Tipe-X sebagai additional drummer sejak tahun 2007. Di album ini pula, Andi Toha (saksofon) memilih untuk mundur dari band ska asal Jakarta ini.